Ada banyak yang merasa was-was dalam menulis konten atau
artikel blog. Banyak juga yang kemudian merasa menulis artikel adalah pekerjaan
berat yang menguras tenaga, bahkan pembaca pun akhirnya ikut merasa berat juga
ketika harus membaca artikel yang dibuat dengan cara demikian, karena artikel
tampak datar dan membosankan. Kemarin ada sobat blogger yang bertanya melalui
email mengenai teknis atau format artikel blog yang tampak menarik dan nyaman
dibaca. Yah, kuncinya menurut saya sederhana, gunakan motivasi bahwa
"artikel itu dibuat untuk dibaca", bukan sekedar menambah jumlah
posting. Dalam artikel ini saya akan menyampaikan beberapa tips berkaitan
dengan format tulisan artikel blog, jika sebelumnya sobat belum membaca
mengenai faktor non teknis dalam menulis artikel, silahkan simak dulu Tips Menulis Artikel Blog Berkualitas dan Penuh Ide.
Kembali ke topik. Artikel dibuat untuk dibaca. Dan artikel
yang bagus bukan berarti artikel yang berat loh. Bisa jadi berbicara mengenai
"buah apa saja yang ada di kebunku" jauh lebih menarik daripada
"tips hebat mendapatkan jodoh dalam satu hari". Dimana letak
perbedaan yang bisa membuat tema pertama lebih menarik? Pada format penyajian
konten. Dan perbedaan format kecil saja bisa membuat tema kedua tersebut
dilibas habis oleh tema pertama.
Tentunya, asumsi dasar dari menulis artikel adalah mengenai
apa yang diketahui. Iitulah alasan mengapa seseorang memiliki blog atau
website: untuk menuangkan apa yang dia ketahui, pelajari, kembangkan, atau
bahkan mungkin dibuat. Sobat pasti mengetahui, mempelajari, dan menguasai
sesuatu. Berangkatlah dari itu. Ketika sobat menuliskannya, tidak akan ada
kesulitan berarti dan justru akan sangat menyenangkan.
Oke, lanjut lagi ke format artikel. Ini hanya masalah
membiasakan dan mengingat format atau bentuk artikel yang user friendly.
Seketika sudah terbiasa, pasti akan menyenangkan, dan terlebih lagi akan
menghasilkan sesuatu yang menguntungkan, monetisasi. Untuk memastikan artikel
sobat dibaca dan enak dibaca, berikut beberapa tips mengenai format penyajian
artikel blog:
1. Gunakan paragraf
Paragraf sangat penting untuk membagi pokok pikiran,
sehingga isi masing-masing pokok pikiran dapat dituangkan dengan
batasan-batasan yang jelas. Pembaca dapat dengan mudah mengikuti setiap
pemikiran tersebut karena ada pemisahan. Satu paragraf jangan sampai terlalu
panjang, misalnya hingga lebih dari setengah halaman, karena ini dapat
menurunkan mood pembaca. Membaca seolah menjadi pekerjaan berat dan tidak
menyenangkan. Ingat, paragraf tidak mesti berupa sekumpulan kalimat berjumlah
banyak, kadang cuma satu kalimat, bahkan cuma satu kata! Jangan lupa beri jarak
antar paragraf / beri ruang kosong, sehingga paragraf-paragraf tidak tampak
berdesakan.
2. Gunakan format
justify (rata kiri kanan)
Format ini cenderung membuat artikel tanpa rapi di
masing-masing sisi, sehingga membacanya pun enak. Gunakan text align justify
ini pada bentuk tulisan pada artikel murni. Tentunya, jika ada tulisan yang
mengandung bentuk-bentuk lain seperti kode/script, jangan terapkan rata kiri
kanan pada bagian tersebut.
Menggunakan list untuk menekankan poin-poin tertentu
membuat pembaca mudah mengingat dan mengambil intisarinya. Jika ada penjelasan
tambahan, barulah ditambahkan dalam beberapa kalimat atau sebuah paragraf.
Ketika ada format list, pembaca akan tahu ada penekanan point dan ada petunjuk
bahwa pada bagian list inilah semua poin penting disampaikan. Ini sangat
berguna jika sobat membuat artikel-artikel yang memiliki poin-poin yang
ditekankan, misalnya tips, petunjuk, prosedur, manual, jenis-jenis, dan
lain-lain.
4. Gunakan heading
atau sub-heading
Menggunakan heading dapat memberikan peluang untuk membagi
tulisan dalam sub-sub tertentu. Ini akan memudahkan pembaca bergerak dari satu
poin ke poin lainnya. Format ini akan sangat bermanfaat bagi artikel yang
sangat panjang dan memuat banyak pokok pembicaraan dalam sebuah topik. Heading
atau sub heading dalam format HTML menggunakan tag header dari <h1>
sampai <h6>. Saran saya gunakan sub heading di bawah level judul artikel.
Sobat dapat dengan mudah memformatnya dengan menggunakan text selection
pada sebaris kata yang hendak dijadikan sub heading, kemudian lihat ke atas
text editor, ada menu dropdown dengan menu utama "Normal", klik dan
pilih format heading, sub heading, atau minor heading. Di WordPress, tampilan
menu utama adalah "Paragraph", ubah menjadi header1, header2,
header3, .... dan seterusnya.
5. Gunakan judul
artikel kreatif dan menarik
Judul artikel ibarat mahkota. Apa yang dia tampakkan
berpengaruh pada seberapa menarik artikel di dalamnya. Buat judul sekreatif
mungkin. Jangan hanya terpaku pada keyword, karena itu justru dapat mengurangi
nilai artikel, padahal mungkin artikel di dalamnya sangat bagus. Misalnya,
daripada menggunakan "8 Tips Mendapatkan Jodoh", cobalah variasi
lain. Contoh, "Dapatkan Jodohmu Dengan 8 Cara Mudah ini!". Gunakan
pula format-format yang lebih provokatif, misalnya dengan menggunakan kalimat
tanya. Sering loh saya mendapati incoming search yang menggunakan keyword
kalimat tanya, misalnya, "Link building itu apa sih?",
"bagaimana cara blog saya dikunjungi???", dan lain-lain. Beneran ada
tuh, ga bohong. Mungkin orang sudah menganggap Google itu manusia yang bisa
jawab kali ya...
6. Upayakan pembaca
tertarik dari awal hingga akhir
Dari awal paragraf, gunakan situasi-situasi nyata agar
pembaca dapat mengkaitkan dengan dirinya sendiri. "Nah, ini gue banget
nih!", "Hmmm, ini yang aku butuhin....", "Oh, gitu ya, jadi
gimana cara ngatasinnya?", dst... Gunakan deskripsi dan metafora untuk
mengantarkan poin pembicaraan, tapi jangan terlalu berlebihan. Jika dibutuhkan,
upayakan gunakan gambar untuk mendeskripsikan suatu situasi atau contoh agar
pembaca dapat dengan mudah menyerapnya.
7. Gunakan Pengalaman
pribadi sebagai contoh dalam topik
Gunakan pengalaman pribadi anda ketika menemui suatu
masalah dan dalam memecahkannya. Ini yang membuat suatu karya tulis bernilai
tinggi, karena sobat tidak hanya menuliskan apa yang didengar, atau yang sudah
ditulis orang lain saja, melainkan dikembangkan menjadi apa yang dialami
sendiri dan dikuasai betul. Sobat tidak akan sekedar berbicara sebagai guru
yang mengajar sambil memegang buku pelajaran terbitan luar, tapi seperti
seorang narasumber yang memegang catatan pribadi dan menyampaikan apa yang
dialami, diteliti, dan dicarikan jalan keluarnya.
Oke, semoga dapat memberikan gambaran buat sobat agar lebih
mawas dengan format tulisan pada artikel yang sobat buat.
Have a nice writing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar